SMP Sains TebuirengMasa remaja yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa, yang mencakup perubahan di aspek fisik, psikis, juga sosial. Namun kebanyakan remaja sering kali menjadi lebih sensitif seperti mudah menangis, cemas, depresi, bahagia, overthinking, dll. Overthinking  juga menjadi salah satu masalah di SMP Sains Tebuireng sendiri, siswa yang seharusnya bisa fokus saat KBM, menjadi tidak fokus karena terlalu banyak memikirkan hal-hal lain.

Berkenaan hal tersebut dua peserta didik SMP Sains Tebuireng melaksanakan penelitian terkait cara mengurangi Overthinking. Dua peserta didik tersebut terdiri dari Ammar Dilmy Fahrezi kelas IX E dan Nabhaan Farros Athaillah kelas IX D.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan 20 siswa SMP Sains Tebuireng terkait overthinking, dapat diketahui bahwa seluruh siswa pernah mengalami overthinking, bahkan 65% siswa SMP Sains Tebuireng mengalami overthinking setiap hari dengan berbagai penyebab.

Untuk menjawab persoalan tersebut disini peserta didik SMP Sains Tebuireng menggunakan sebuah metode terapi kognitif sebagai alternatif dan menyenangkan. Selanjutnya, dua peserta didik melahirkan permainan yang disebut dengan C-Wars (Cognitive Warrios).  C-Wars menerapkan CBT (Cognitive Behavioral Teraphy) yang berfokus pada prinsip restrukturisasi kognitif yang didasarkan bahwa emosi dan perilaku ditentukan oleh cara berpikir. 

C-Wars dimainkan melalui 3 babak, setiap babak memiliki alur dan ada tiga jenis kartu yang digunakan, yaitu kartu yang berisi nama dari salah satu jenis distorsi kognitif disertai penjelasan mudahnya dengan nama kartu WT (Wrong Thinking), lalu ada kartu Scend atau scenario card, yang berisi suatu ilustrasi kejadian atau masalah didunia nyata yang akan dicocokkan dengan kartu WT, dan yang terakhir ada kartu ReCard (Reality Card), yang berisi cara penanganan atau solusi dari pola pikir distorsi kognitif pada kartu Scend. 


Kartu-kartu tersebut adalah bentuk CBT atau rekonstruksi kognitif, dimana para pemain akan mengenali jenis-jenis distorsi kognitif yang akan dilanjutkan dengan mengidentifikasi jenis-jenis tersebut dengan skenario atau contoh kesalahan berpikir dalam dunia nyata dan terakhir akan dicari solusi atau alternatif yang lebih realistis dari skenario kesalahan berpikir sebelumnya.


Prosedur pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 

  1. melakukan survey awal ke siswa SMP Sains Tebuireng dengan wawancara untuk mengetahui permasalahan yang terjadi; 
  2. menentukan solusi untuk permasalahan yang ditemukan; 
  3. mendesain media yang menunjang penelitian berupa kartu permainan C-Wars berdasarkan masalah yang ada; 
  4. menyusun instrumen penelitian; 
  5. menentukan dua kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol; 
  6. melakukan validasi instrumen penelitian kepada ahli materi dan juga ahli media; 
  7. memberikan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol; 
  8. penerapan permainan C-Wars pada kelas eksperimen; 
  9. memberikan post-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk pengumpulan data dan interpretasi data; 
  10. menganalisis hasil penelitian dan melaksanakan uji hipotesis; 
  11. menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Setelah melangsungkan penelitian didapatkan hasil akhir bahwa adanya efektivitas penggunaan gamifikasi dengan media kartu terhadap pengurangan tingkat overthinking pada remaja di SMP Sains Tebuireng. Hal ini terbukti dengan :
  1. Nilai signifikansi pada paired sample t-test sebesar 0.005( < 0.05), dan effect size 0.794 (sedang). 
  2. independent sample t-test sebesar 0.002 (sig < 0.05), dengan nilai effect size 1.622 (besar). 
  3. Selain itu berdasarkan hasil angket respons siswa (yang mendapat perlakuan C-Wars) dihasilkan tanggapan yang baik, disebabkan para responden yang merasa bahwa materi dalam C-Wars bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para responden merasa puas dan menyarankan permainan ini untuk dimainkan kepada teman lainnya. 
  4. Tabel pre-test dan post-test 
Dengan demikian membuktikan bahwa intervensi C-Wars dapat menurunkan tingkat overthinking pada remaja. 


Lebih baru Lebih lama