Akris Ahmad Krismon, S.H

SMP Sains Tebuireng Sebagai seorang manusia biasa yang ingin mencapai suatu harapan tertentu tentu hanya bisa berusaha dan berdoa. Hal itu menjadi satu upaya paling mudah yang sangat mungkin dilakukan setiap manusia. Tidak terkecuali siapapun orangnya. Begitupun juga pengalaman pribadi dari salah satu guru SMP Sains Tebuireng, Akris Ahmad Krismon.

Mengawali langkah sebagai santri yang menempuh pendidikan di jenjang MTs Salafiyah Syafiiyah Tebuireng, MA Salafiyah Syafi'iyah Tebuireng, hingga Universitas Hasyim Asya’ari (UNHASY) membuat laki-laki asal Pandeglang Banten itu pun memilih mengabdikan dirinya di Pesantren Tebuireng.

Pada akhirnya setelah menyelesaikan pendidikan di UNHASY, memilih untuk mengikuti diklat yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang akan mengabdikan diri di Pesantren Tebuireng. Setelah lulus diklat, ternyata tidak langsung mendapatkan SK penempatan di unit-unit pendidikan pesantren. Al hasil harus bersabar melihat semua kesempatan yang datang.

Setelah satu tahun menjalani rutinitas mengabdi di pondok pusat, akhirnya terdengar kabar jika akan ditugaskan di Pesantren Tebuireng 4 yang letaknya ada di Riau. Mendengar kabar tersebut, tentu terlintas dua perasaan. Bahagia karena akan ditugaskan, tetapi di balik itu risau dan tidak yakin karena target yang diimpikan adalah unit pendidikan di pesantren pusat atau Pesantren Tebuireng 2. Keduanya letaknya masih tidak terlalu jauh.

Apapun itu, sebagai orang yang akan menjalani secara langsung harus mengambil keputusan. Berkat segala pertimbangan, akhirnya mampu menolak dan batal untuk diterbangkan ke Pesantren Tebuireng 4. Tetapi di lain sisi kembali bersabar menunggu takdir yang lebih indah.

Singkat cerita di lain waktu, ketika diberi tugas mengantar ustadzah yang akan mengabdi di Pesantren Tebuireng 2. Seketika, Mudhir Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng berpesan kepada Kepala Pondok Pesantren Tebuireng 2 untuk menitipkan saya supaya ikut mengabdi sebagai pembina di Pesantren. Kejadian tidak terduga ini, sontak mengejutkan saya yang memang tidak mengetahui jika akan ikut mengabdi di lokasi tersebut.

Bahkan mendengar tanggapan positif Kepala Pondok Pesantren Tebuireng 2 yang notabanenya adalah gutu MTs dulu, menambah rasa bahagia yang tidak terbendung. Buah kesabaran selama ini benar-benar dirasakan secara nyata dan tidak terduga dari mana asalnya, serta kapan waktunya.

Selang beberapa waktu berlalu terlalui sebagai pembina, terdengar informasi bahwa SMP Sains Tebuireng membutuhkan tambahan Guru BK Laki-laki. Tanpa pikir panjang, setiap ada kesempatan pasti dicoba. Alhamdulillah setelah melalui serangkaian tes penjaringan, bisa diterima di SMP Sains Tebuireng sampai sekarang.

Melalui serangkaian proses kehidupan ini, saya terus memotivasi diri supaya terus berubah lebih baik, masih banyak yang perlu diperbaiki dalam diri. Jangan sampai mencederai kepercayaan semua orang yang telah mendukung perjalanan hidup ini. Selalu berikan yang terbaik, tingkatkan kesabaran dan jangan lupa bahagia serta nikmati segala prosesnya.

Oleh : Akris Ahmad Krismon, S.H
Sumber : Pengalaman Pribadi Penulis

Lebih baru Lebih lama