Mubadi Atin, S.Pd

SMP Sains Tebuireng - Mendidik anak adalah anugerah terbesar bagi seorang manusia. Anugerah ini memberikan kesempatan kepada orang tua untuk meraih amal-amal yang paling mulia. Ya, mulia dan bahagia dunia akhirat, insyaAllah. Tentu dengan syarat apabila amalan-amalan mendidik anak dijalani dengan ikhlas karena Allah dalam mengarahkan anak-anaknya kepada agama, akhlaq dan pengajaran yang baik.

Bahagialah sebagai orang tua karena memiliki anugrah yang nantinya mampu mengantarkan amal baik walaupun sudah meninggal. Tetapi untuk berada pada tahapan itu bukanlah perkara instan. Sebagai orang tua harus mampu mengarahkan setiap tahapan perkembangan buah hati yang kita ketahui shahih dengan segala konsekuensinya. 

Perkembangan anak sendiri dapat didefinisikan sebagai proses ketika sang buah hati mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Bisa dikatakan, perkembangan mengacu pada urutan perubahan fisik, bahasa, emosi, dan pemikiran yang terjadi pada anak sejak lahir hingga awal masa dewasa. Selama proses ini, anak berkembang dari yang awalnya bergantung pada orangtua, menjadi pribadi yang mandiri.

Berbicara tentang perkembangan anak, tentu tidak lepas dari peran seorang ibu dalam mendidik anak. Hal itu disebabkan karena sejak masih kecil buah hati kita di setiap hari melihat segala perbuatan dan mendengar setiap ucapan orang tua sehingga pasti sangat mudah ditirukan oleh anak-anak kita. Terlebih, anak di zaman sekarang sangat mudah menangkap serta menirukan setiap aktivitas yang dikerjakan orang tuanya. 

Laiknya kata-kata Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan bahwa "Al-Ummu madrasatul ula, iza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq". Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.

Oleh sebab itu kesabaran dalam mendidik buah hati sangatlah penting, utamanya dalam berucap. Terlebih karena setiap ucapan yang keluar dari mulut adalah doa. Jangan sampai kata-kata negatif keluar dari mulut ataupun juga hati seorang ibu. Gantikan kata-kata negatif tersebut dengan kata-kata positif yang mampu menjadi doa baik bagi putra-putri kita.

Intinya, bersabar dan menjaga ucapan menjadi poin penting penentu atau arah dalam menentukan perkembangan anak. Ketika pada satu titik tertentu menghadapi kesulitan yang sangat sulit terpecahkan maka mintalah kepada Allah atas kemudahanNya. Serta terus belajar mencari cara supaya kita sebagai orang tua mampu memberikan tauladan terbaik bagi putra putri kita.

Saat raga dan hati sudah mulai lelah mendidik, maka ingatlah....
"Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengukir di atas batu, namun ukiran terbaik akan indah, awet, dan tahan lama."


Oleh : Mubadi Atin, S.Pd
Sumber : *)diolah dari berbagai sumber
Lebih baru Lebih lama