اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ


Artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.
SMP Sains Tebuireng - Do'a bangun tidur di atas, merupakan do'a sederhana tetapi cukup sering terlupakan. Padahal jika ditilik dari artinya berisikan tentang rasa syukur manusia yang telah dibangunkan lagi dari kematian kecil (tidur). Maka sudah seyogyanya sebagai manusia yang masih diberikan kesempatan untuk beribadah kepada Allah supaya melafalkan do'a tersebut ketika bangun tidur. Atau setidaknya jika terlupa saat bangun tidur, maka kapan pun jika ingat bisa segera melafalkan do'a ini.

Terlebih lagi, sebagai manusia biasa tidak mengetahui kapan takdir untuk beribadah berakhir. Kapan pun, di mana pun atau bagaimana pun bisa terjadi kepada semua manusia. Oleh sebab itu sebagai persiapan atau bekal menghadapi takdir tersebut, kita harus mempersiapkan diri. Sehingga sewaktu-waktu ajal datang menjemput, sudah siap dengan bekal yang cukup.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, ada tiga amal baik yang bisa berjalan secara terus menerus. Ketiga amal baik tersebut adalah :
  1. Sodaqoh, memberikan sebagian rezeki ataupun apa yang kita miliki di jalan Allah.
  2. Ilmu bermanfaat, manurut Muhammad bin 'Ali al-Tirmidzi berkata, "Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang tertanam di dalam dada (hati) dan yang mampu menggambarkan. Yang demikian itu, bahwa bilamana seberkas cahaya bersinar di dalam hati, maka tergambarlah dengan jelas perkara-perkara, yang baiknya maupun yang buruknya. Dengan gambaran itu ada cahaya di hati, yakni suatu gambaran jelas dari perkara-perkara itu, sehingga ia mengerjakan perkara yang baik dan menjauhi perkara yang buruk. Ilmu yang bermanfaat itu berasal dari cahaya hati sehingga pertanda-pertanda itu keluar menuju dada, yaitu tanda-tanda petunjuk (yang jelas).
  3. Doa anak sholeh/sholehah. Pada poin ini tidak hanya berlaku pada anak kandung saja, tetapi sebagai guru kita memiliki peserta didik yang sangat mungkin turut mendoakan kita. Oleh sebab itu, ketika mengajar seyogyanya bisa diniati dengan ibadah. Supaya setiap perbuatan kita dinilai sebagai ibadah dan menambah amal kebaikan kita.
Semoga kita semua sebagai manusia bisa Istiqomah untuk beribadah di jalan Allah, sehingga kita selalu siap dalam menghadapi semua takdir yang telah ditetapkan Allah SWT. Amin.....

Oleh      : H. Haerul Anam, S.Pd.I
Sumber : *)diolah dari berbagai sumber
Lebih baru Lebih lama