Risky Wulan Suci
Inpirasi Story - Berbicara tentang nasi goreng di Kota Santri, tentu sudah tidak asing jika mendengar Nasi Goreng Doa Ibu. Warung yang menjual Nasi Goreng sebagai menu andalannya itu memang sudah cukup tersohor di kalangan masyarakat Jombang. Porsi cukup melimpah dengan rasa pedas yang cukup kuat menjadi satu ciri khas serta alasan masyarakat untuk menjadi pelanggan setia.

Di balik kesuksesan warung, terdapat satu kisah perjalanan panjang yang harus dilewati. Saat awal mula membuka usaha, memang berjalan cukup laris terjual dan sukses mendatangkan banyak pembeli. Akan tetapi di tengah perjalanan terjadi masalah internal sehingga harus diteruskan oleh penerusnya yang tidak lain adalah buah hatinya sendiri. 

Setelah dibuka sang buah hati, bukannya mendatangkan banyak pembeli ternyata keluhan lah yang berdatangan. Banyak pembeli yang mengeluhkan rasa yang tidak sesuai harapan, sudah tidak sama seperti dulu awal membuka. Pada akhirnya lama-kelamaan nasi yang dijual pun tidak pernah sampai habis, bahkan pernah tidak laku sama sekali dalam satu hari. 

Karena setiap hari tersisa banyak nasi karena kurang laku dijual, setiap harinya penjual menjemur nasi untuk dikeringkan dan nantinya bisa dijadikan makanan ayam atau sejenisnya. Hal ini pun berjalan cukup lama. Berjalannya waktu, supaya tidak mubadzir penjual terpikir untuk menggoreng nasi yang tidak terjual untuk diberikan ke pesantren yang ada di sekitar tempat berjualan.

Berkat shodaqoh yang dilaksanakan penjual, Alhamdulillah lambat laun nasi goreng yang dijual akhirnya semakin laris. Bahkan sampai tidak ada nasi yang tersisa, sehingga tidak bisa lagi berbagi dengan pesantren seperti biasanya. Lama kelamaan beberapa santri yang biasa mendapat nasi goreng menanyakan ke penjual. Pemilik warung pun menjelaskan dengan sebaik mungkin, dan jika berkenan siap menggorengkan nasi-nasi yang ada di pesantren sebagai gantinya. 

Berdasar cerita perjalanan penjual Nasi Goreng Doa Ibu di atas, Shodaqoh menjadi kunci untuk membuka kesuksesan penjual yang semula kurang laku menjadi laris kembali. Oleh sebab itu, jangan takut untuk bershodaqoh kepada sesama, karena hal itu tidak akan mengurangi rezeki kita. Tetapi justru akan menambah rezeki kita dengan cara serta waktu yang tidak terduga.


Oleh : Risky Wulan Suci
*) diolah dari berbagai sumber
Lebih baru Lebih lama